Minggu, 31 Oktober 2010

PUISI "Sandelwood (SUMBA)"

hijau kemuling lereng gunung
itulah sandelwood kota idaman
kapankah kau bisa terbangun
engkau tertidur siang dan malam

begitu banyak duri tersebar di jalan
begitu banyak sampah berserakan di jalan
engkau patutnya ku mandikan air sorga
agar terlihat anggun dan mempesona

engkau menyimpan sejuta mimpi
engkau menyimpan sejuta misteri
keluarlah wahai sandelwoodku tersayang
dari jurang terjal yang memisahkanmu

PUISI "Hanya Untukmu"

ini bibir, bibir sang dewa
ini mata, mata sang tuan
ini hati, hati sang arjuna
ini hidup milikmu sang pujaan

engkau ibarat Tuhan yang selalu ku agungkan
engkau ibarat angin yang selalu membawa kesejukan
takkan ku relakan kau berlari
takkan ku relakan kau tersentuh

hati ini hati yang putih
hati ini hati yang suci
bersemedilah kau dalam putih dan suci
sebab sejuta mimpi telah menantimu

PUISI "Hanya Untukmu"

ini bibir, bibir sang dewa
ini mata, mata sang tuan
ini hati, hati sang arjuna
ini hidup milikmu sang pujaan

engkau ibarat Tuhan yang selalu ku agungkan
engkau ibarat angin yang selalu membawa kesejukan
takkan ku relakan kau berlari
takkan ku relakan kau tersentuh

hati ini, hati yang putih
hati ini, hati yang suci
bersemedilah kau dalam hitam dan putih
sebab sejuta mimpi telah menantimu

PUISI "IndonesiaKU"

kuning, merah dan putih
hijau, jingga dan hitam
binggung aku memberimu warna
wahai indonesiaku raya

bayak noda, banyak luka
banyak pujian, banyak cacian
kemanakah sang Juragan berada
Indonesiaku diapit dinia malam

suara tangisan, suara tertawa
itulah suara manusia di sekelilingmu
suara mengaung, suara menggonggong
terlalu banyak singa dan anjing di Indonesiaku

Selasa, 26 Oktober 2010

puisi "TEKAD

ku rambah hutan, ku tebas belantara
ku daki bukit, kutuni lembah
ku tempuh ngarai, ku sebrangi lautan
tekadku satu, pantai harapan

begitupun duri mengoyak kaki
sentapun badan lesuh dan letih
alur ini harus ku jalani
tujuan kehidupan kugapai PASTI...

puisi "TEKAD"

ku rambah hutan, ku tebas belantara
ku daki bukit, kutuni lembah
ku tempuh ngarai, ku sebrangi lautan
tekadku satu, pantai harapan

begitupun duri mengoyak kaki
sentapun badan lesuh dan letih
alur ini harus ku jalani
tujuan kehidupan kugapai PASTI...

puisi "TEKAD"

ku rambah hutan, ku tebas belantara
ku daki bukit, kutuni lembah
ku tempuh ngarai, ku sebrangi lautan
tekadku satu, pantai harapan

begitupun duri mengoyak kaki
sentapun badan lesuh dan letih
alur ini harus ku jalani
tujuan kehidupan kugapai PASTI...